INSTAGRAM @Sunardhyvoice, twitter @sunardhii PIN BBM:7C5AD8DA no handphone: 083177791999 TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOGGER SAYA SALAM PERSAHABATAN DARI SAYA SUNARDY JIKA ANDA INGIN MENCAPAI KESUKSESAN DENGAN BAIK MAKA BEKERJA KERASLAH DENGAN SUNGGU-SUNGGUH TANPA MENGGELUH selamat datang di blogger sunardhy

Sabtu, 31 Oktober 2015

Susahnya Membedakan Obat Palsu dan Asli

Susahnya Membedakan Obat Palsu dan Asli

 

TRIBUNSUMSEL.COM - Peredaran obat palsu dan ilegal marak di Indonesia. Kondisi tersebut harus diwaspadai oleh masyarakat karena bukan hanya merugikan tapi juga berbahaya bagi kesehatan.
Sayangnya masyarakat memang tidak memiliki pengetahuan bagaimana membedakan obat asli dan yang palsu.
Farmakolog dari Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dokter Instiaty mengatakan, tak mudah membedakaan obat palsu dan asli secara kasat mata. "Kalau semua mirip ya, jadi harus uji laboratorium untuk memastikan mana obat palsu dan asli," kata Instiaty saat dijumpai di Pabrik PT Bayer Indonesia, Cimanggis, Jawa Bawat, Kamis (29/9/2015).
Cara sederhana untuk membedakannya biasanya adalah dengan melihat perbedaan warna bungkus, label obat atau mengecek ada tidaknya ijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Akan tetapi, sering kali secara kasat mata obat palsu sangat mirip dan sulit dibedakan. Konsumen pun jarang memerhatikan label sebelum minum obat.
Instiaty mengungkapkan, obat-obatan yang biasanya dipalsukan adalah obat yang kemasannya gampang ditiru, harga pembuatannya murah, dan banyak dibeli oleh orang. Contohnya, obat bentuk kapsul, viagra atau obat disfungsi ereksi, dan antibiotik.
"Viagra itu kalau orang beli mahal, jadi beli di warung-warung. Kita enggak tahu apa isinya," kata dia.
Obat palsu bisa saja hanya berisi tepung atau obat yang komposisi atau kadar bahan pembuatnya tidak sama dengan obat asli. Tentunya obat itu tidak akan efektif untuk mengobati suatu penyakit.
Untuk membeli obat sebaiknya sesuai resep dokter dan melalui apotek terpercaya karena sudah di bawah pengawasan BPOM. Jangan melalui obat resep di warung, apalagi situs online. Kemudian, curigalah jika harga obat lebih murah dari yang seharusnya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar